MORFOLOGI


MORFOLOGI
A.   PENGERTIAN MORFOLOGI
        Morfologi adalah cabang linguistik yang mengidentifikasi satuan-satuan dasar bahasa sebagai satuan gramatikal. Morfologi mempelajari seluk-beluk bentuk kata serta pengarug perubahan-perubahan kata terhadap golongan dan arti kata atau dengan kata lain dapat dikatakan bahwa morfologi mempelajari seluk-beluk bentuk kata serta fungsi perubahan-perubahan bentuk kata itu, baik fungsi gramatik maupun fungsi semantik. Kata morfologi berasal dari kata morphologie. Kata morphologie berasal dari bahasa yunani morphe yang digabungkan dengan logos. Morphe berarti bentuk dan logos berarti ilmu. Bunyi [o] yang terdapat diantara morphe dan logos ialah bunyi biasa muncul diantara dua kata yang digabungkan. Jadi, berdasarkan makna unsur-unsur pembentukannya itu, kata morfologi berarti ilmu tentang bentuk.
Morfologi juga mempelajari arti yang timbul sebagai akibat peristiwa gramatik, yang biasa disebut arti gramatikal atau makna. Satuan yang paling kecil dipelajari oleh morfologi adalah morfem, sedangkan yang paling besar berupa kata. morfologi hanya Mempelajari peristiwa-peristiwa yang umum, peristiwa yang berturut-turut terjadi, yang bisa dikatakan merupakan sistem dalam bahasa.
Dalam bahasa Indonesia mempunyai berbagai bentuk. Kata sedih, gembira, dan senang merupakan  satu  morfem. Kata bersedih, bergembira, dan bersenang merupakan dua morfem, yaitu morfem ber- sebagai afiks, dam morfem sedih merupakan bentuk dasarnya begitu juga dengan morfem bergembira dan bersenang terdiri dari dua morfem. Kata senang-senang terdiri dari dua morfem yaitu morfem senang sebagai bentuk dasar dan diikuti oleh senang sebagai morfem ulang. Semua yang berhubungan denngan bentuk kata tersebut yang menjadi objek dari suatu ilmu disebut dengan morfologi.
Perubahan-perubahan  bentuk kata menyebabkan adanya perubahan golongan dan arti kata. Golongan kata sedih tidak sama dengan golongan kata bersedih. Kata sedih termasuk golongan kata adjektiva, sedangkan kata bersedih termasuk verba deadjektiva. Di segi arti, kata-kata senang, bersenang, dan senang-senang semuanya mempunyai arti yang berbeda-beda. Demikian pula dengan kata sedih dan gembira.
Perbedaan atau perubahan golongan dan arti kata tersebut disebabkan oleh perubahan bentuk kata. Karena itu, selain menyelidiki bidangnya yang utama dalam seluk-beluk bentuk kata, morfologi juga menyelidiki kemungkinan adanya perubahan golongan dan arti kata yang timbul sebagai akibat perubahan bentuk kata.
B.   FUNGSI MORFOLOGI
1)   Untuk mengetahui bagaimana perubahan-perubahan bentuk kata, baik dari fungsi gramatik maupun semantik
2)   Mengetahui bagaimana seluk-beluk kata
3)   Mengetahui bagaimana suatu arti yang timbul akibat peristiwa gramatik
4)   Mempelajari peristiwa-peristiwa umum, peristiwa yang berturut-turut terjadi, atau dengan kata lain sebagai sistem dalam bahasa
C.   STRUKTUR DAN UNSUR-UNSUR YANG MEMBENTUK MORFOLOGI
Morfologi atau tata bentuk ada pula yang menyebutnya morphemics adalah bidang linguistik yang mempelajari susunan bagian-bagian kata secara gramatikal (Verhaar, 1984 : 52). Dengan perkataan lain, morfologi mempelajari dan menganalisis struktur, bentuk, dan klasifikasi kata-kata. Dalam linguistik bahasa Arab, morfologi ini disebut tasrif, yaitu perubahan suatu bentuk (asal) kata menjadi bermacam-macam bentuk untuk mendapatkan makna yang berbeda (baru). Tanpa perubahan bentuk ini, maka yang berbeda tidak akan terbentuk.
Untuk memperjelas pengertian diatas, perhatikanlah contoh-contoh berikut dalam segi struktur dan unsur-unsur yang membentuknya
a)        Makan
Makanan
Dimakan
Termakan
Makan-makan


b)       Main
Mainan
Bermain
Main-main
Bermain-main
Contoh-contoh yang terpampang di atas, semuanya disebut kata. Namun demikian, struktur kata-kata tersebut berbeda-beda. Kata makan terdiri atas satu bentuk bermakna. Kata makanan, dimakan, dan termakan masing-masing terdiri atas dua bentuk bermakna yaitu –an, di-, ter-dengan makan. Kata makan-makan terdiri atas dua bentuk bermakna makan dan makan. Rumah makan pun terdiri atas dua bentuk bermakan rumah dan makan. Kata main, sama dengan kata makan terdiri atas satu bentuk bermakna, sedangkan kata mainan, bermain, main-mainan, permainan, memainkan masing-masing terdiri atas dua buah bentuk bermakna yakni –an, ber-, main, per-an, me-kan dengan main. Kata bermain-main terdiri atas tiga bentuk bermakna ber-, main, dan main.
Berdasarkan contoh di atas, kita dapat mengetahui bahwa bentuk-bentuk tersebut dapat berubah karena terjadi suatu proses. Kata makan dapat berubah menjadi makanan, dimakan, termakan karena masing-masing adanya penambahan –an, di-, dan ter-, dapat pula menjadi makan-makan karena adanya pengulangan, dapat pula menjadi rumah makan karena penggabungan dengan rumah. Perubahan bentuk atau struktur kata tersebut dapat pula diikuti oleh perubahan jenis atau makna kata. Kata makan termasuk jenis atau golongan kata kerja sedangkan makanan termasuk jenis atau golongan kata benda. Dari segi makna kata makan maknanya ‘memasukan sesuatu melalui mulut’, sedangkan makanan maknanya ‘semua benda yang dapat dimakan’.
D.     PENGERTIAN MORF, MORFEM DAN ALMORF
Morfem adalah bentuk yang paling kecil yang tidak mempunyai bentuk lain sebagai unsurnya. Banyak morfem yang hanya mempunyai satu struktur yakni jumlah maupun urutan fonemnya selalu tetap. Di lain pihak, banyak morfem yang mempunyai beberapa struktur fonologis, misalnya morfem peN- mempunyai struktur-struktur fonologis pe-, pem-, pen-, peng-, peny-, dan penge-, seperti terlihat pada kata-kata: pelari, pembimbing, pendengar, penguji, penyakit, dan pengecat. Satuan-satuan pe-, pem-, peng-, peny-, dan penge- masing-masing disebut morf yang semuanya alomorf dari morfem peN- (Ramlan, 1983 : 27). Jadi dapatlah dikatakan bahwa morfem peN- mempunyai morf-morf pe-, pem-, pen-, peng-, peny-, dan penge- sebagai alomorfnya.
Berdasarkan penjelasan di atas, dapat disimpulkan bahwa alomorf itu merupakan variasi bentuk suatu morfem. Jadi yang dimaksud dengan Morf adalah nama untuk semua bentuk yang belum diketahui statusnya, sedangkan alomorf adalah nama untuk bentuk tersebut kalau sudah diketahui status morfemnya.
E.     MORFEM DAN KATA
Kata disusun oleh satu atau beberapa morfem. Kata bermorfem satu disebut kata monomorfemis, sedangkan kata bermorfem lebih dari satu disebut kata polimorfemis. Penggolongan kata menjadi jenis monomorfemis dan polimorfemis adalah penggolongan berdasarkan jumlah morfem yang menyusun kata.
Kata polimorfemis dapat dilihat sebagai hasil proses morfologis yang berupa perangkaian morfem. Kata seperti amin, sedang, soal dan itu dapat dianggap tidak mengalami proses morfologis, sedangkan kata seperti mempelajari dan persoalan merupakan kata hasil suatu proses morfologis.
Berikut ini beberapa contoh morfem dasar yang terikat : aju, cantum, elak, genang, giru, huni, imbang, jelma, jenak, kitar, lancing, paut.
Morfem dengan Kata
Perhatikanlah satuan-satuan gramatik berikut ini !
1)      tanda
2)      menandai
3)      tanda tangan
4)      dari Bandung
Satuan tanda merupakan sebuah bentuk bebas karena tidak dapat dibagi menjadi satuan-satuan bebas lainnya. Satuan menandai tidak dapat dibagi menjadi bentuk bebas. Tetapi perhatikan bentuk atau satuan tanda tangan dapat dibagi menjadi dua satuan yakni tanda dan tangan. Namun kalau diteliti lebih jauh, sebenarnya satuan tanda tangan memiliki satu kesatuan yang utuh atau padu. Dengan perkataan lain, tanda tangan memiliki sifat sebuah kata yang membedakan dirinya dari frase (Ramlan, 1983 : 28; Prawirasumantri, 1985 : 129). Bentuk-bentuk atau satuan-satuan yang setipe itu tidak mungkin dipisahkan atau dibalikkan menjadi tangan tanda atau dipisahkan satuan lain tanda itu tangan. Bentuk atau satuan sepeti itu dalam hubungannya keluar selalu merupakan satu kesatuan dari. Satuan itu bukan merupakan bentuk bebas seperti contoh lainnya di, ke, daripada- tetapi secara gramatis memiliki sifat bebas. Satuan-satuan seperti contoh di atas dari nomor 1 sampai dengan 4 di sebut kata.
Berdasarkan penjelasan di atas, nyatalah bahwa kata dapat terdiri atas satu morfem atau lebih. Kata-kata seperti: duduk, makan, tidur, meja masing-masing terdiri atas sebuah morfem, sedangkan penduduk, makanan, meja makan, kaki tangan masing-masing terdiri atas dua buah morfem. Kata-kata yang terdiri atas satu morfem disebut kata bermorfem tunggal atau kata monomorfemis (monomorphemic word) dan kata-kata yang terdiri atas dua morfem atau lebih disebut kata bermorfem jamak atau kata polimorfemis (polymorphemic word) (Verhaar, 1984 : 54).
Dari paparan di atas dapatlah ditarik suatu ciri kata. Ciri kata pada dasarnya mencakup dua hal yaitu: (1) kata merupakan suatu kesatuan penuh dan komplit dalam sebuah ujaran bahasa, dan (2) kata dapat ditersendirikan yakni bahwa sebuah kata dalam kalimat dapat dipisahkan dari yang lain dan dapat dipindahkan.



Komentar

Postingan populer dari blog ini

FONOLOGI

PSIKOLINGUISTIK

FRASA